TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
Sinkronisasi :
Adalah satu kunci kerja dari komunikasi data.
Transmiter mengirimkan pesan 1 bit pada satu saat melalui medium ke receiver.
Receiver harus menandai awal dan akhir blok dari bit, juga harus diketahui durasi untuk masing-masing bit sehingga dapat sample lajur dari timing untuk membaca masing-masing bit (merupakan tugas dari timming).
Contoh : jika ada perbedaan misalkan 1 % (clock receiver 1% lebih lambat atau lebih cepat daripada clock transmitter), maka pada pensamplingan pertama akan meleset dari tengah bit dan setelah jumlah waktu tertentu, akan mengalami error.
Untuk mencegah problem timming dengan tidak mengirim aliran bit panjang yang tidak putus-putusnya. Bit-bit dikirim per-karakter pada setiap waktu yang mana masing-masing mempunyai panjang 5-8 bit. Timing atau synchronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter; receiver mempunyai kesempatan untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter baru.
ASYNCHRONOUS
ditransmisikan antara 5-8 bit.
Bit paritas digunakan untuk mendeteksierror, diatur oleh pengirim agar jumlah total ‘1’ termasuk bit paritas adalah genap, stop bit =’1’, yang panjangnya 1; 1,5; 2 kali durasi bit pada umumnya.
Komunikasi asinkron adalah sederhana dan murah, tetapi memerlukan overhead dapat dikurangi dengan mengirimkan blok-blok bit besar antara bit star dan bit stop.
Contoh : akan dikirimkan data ASCII ABC dengan A = 41H, B = 42H dan C = 43H tanpa paritas, maka :
A = 0100 00012 invert kode ASCII 7 bit
100 00012
B = 0100 00102 invert kode ASCII 7 bit
010 00012
C = 0100 00112 invert kode ASCII 7 bit
110 00012
SYNCHRONOUS
Efisien, karena blok-blok karakter/bit-bit ditransmisikan tanpa kode start da stop, tetapi tiap blok-blok dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit. Pola-pola ini adalah kontrol informasi.
Waktu kedatangan dan keberangkatan untuk masing –masing bit dapat diramalkan.
Frame adalah data plus kontrol informasi. Format framenya tergantung dari metode transmisi, yaitu :
Transmisi orientasi karakter
Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan karakter (biasanya 8 bit karakter),frame dimulai dengan 1 atau lebih karakter sinkronisasi karaker sinkronisasi biasnya disebut dengan “SYN” yang merupakan bit parttern unik sinyal yang diterima penerima pemula dari blok.
Penerima kemudian merubah blok-blok data yang datang oeh karakter SYN dan menerima data sampai karakter postamble (informasi yang terletak pada bagian belakang blok data yang dikirimkan) terlihat dan begitu seterusnya
Transmisi bit
Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan bit-bit, tidak ada data maupun informasi kontrol diperluka untuk menginterprestasikan dalam satuan karakter 8 bit
Pada awal terdapat flag, begitu juga pada akhir yang panjangnya 8 bit yang berguna sebagai awal dan akhir untuk penerima
Urutan pengerjaan sinkronisasi yaitu :
Sinkronisasi bit
Ditandai awal & akhir untuk masing-masing bit
Sinkronisasi karakter / kata
Ditandai awal dan akhir untuk masing-masing karakter / satuan kecil lainnya dari data
Sinkronisasi blok / pesan
Ditandai awal dan akhir dari satuan besar data. Dan untuk pesan yang besar, dibagi-bagi menjadi beberapa blok kemudian baru dikirimkan pengurutan blok-blok yang telah dibagi tersebut adalah tugas dari timming. Sedangkan pengaturan level sinyal adalah tugas dari sintax dan untuk melihat arti dari pesan adalah tugas dari semantik.
Perbandingan asinkron dan sinkron
Untuk blok-blok data yang cukup besar, transmisi sinkronisasi jauh lebih efisien daripada asinkron. Transmisi asinkron memerlukan overhead 20 % atau lebih.
Bila menggunakan transmisi sinkron biasanya lebih kecil dari 1000 bit, yang mengandung 48 bit kontrol informasi (termasuk flag), maka untuk pesan 1000 bit, overheadnya adalah 48 / 1048 X 100% = 4.6%
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar