Kamis, 16 April 2009

TEKNOLOGI WIRELESS dan WIRELINE

Banyak ragam yang digunakan oleh operator telekomunikasi untuk memberikan layanan broadband akses ke pelanggan. Dari sisi media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
a. Teknologi wireline (kabel) dan
b. Teknologi wireless (tanpa kabel).

Dari katagori teknologi wireline dapat digunakan teknologi DSL (Digital Subscriber Line),kabel modem,HFC,maupun optic. Bagi operator tekomunikasi yang incumbent di suatu Negara,contoh TELKOM untuk Indonesia dimana telah menggelar kabelsekitar 6 juta linemaka akan memanfaatkan teknologi DSL guna meng-enhanched jaringan fisiknya untuk menyalurkan data kecepatan tinggi ke pelanggan. Sedangkan bagi operator baru tentunya sangat sulit dan mahal bila menggelar jaringan broadband dengan DSL. Alternatifnya memanfaatkan teknologi wireless(BWA). Dengan lahirnya teknologi wireless terbaru(WIMAX)maka dapat dijadikan sebagai pengganti atau alternative untuk menyalurkan layanan broadband ke pelanggan.

Apabila dilihat dari segmen pasaranny, maka antara WiMAX dan DSL memili kesamaan yaitu sama-sama ditujukan untuk MAN (Metro Area Network) dimana jarak antara pelanggan antara 10 km.

DSL adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada sentral office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga,teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection teknologi. Contoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamakan SPEEDY. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekuensi dengan membaginya,frekuensi yang lebih tinggi untuk data dan untuk frekuensi yang lebih rendah untuk suara dan faks.

WIRELINE
System telepon wireline perkembang jauh sebelum orang mengenal system telepon wireless, yaitu pada sekitar tahun 1870-an. System ini disebut wireline karena kable digunakan sebagai media tranmisi yang menghubungkan pesawat telepon pelanggan dengan perangkat di jarinagan telepon milik operator. Gambar di bawah ini menunjukan arsitektur jaringan telepon wireline secara umum.

Secara umum komponen jaringan yang digunakan dalam sebuah jaringan telepon wireline adalah :

• Sentral Telepon (switching unit) : adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan proses pembangunan hubungan antar pelanggan. Sentral telepon juga melakukan tugas pencatatan data billing pelanggan.

• MDF (Main Distribution Frame) : adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000 pasang kabel yeng terpasang di slot MDF ini akan di-cross coneect dengan 1000 pasang kable lain yang berasal dari saluran pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. Jadi bila seorang pelanggan ingin agar nomor teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses perubahan nomor ini dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran pelanggan di MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan sentral teleponnya (berdekatand engansentral telepon).

• RK (Rumah Kabel) : juga merupakan sebuah perangkat cross connect saluran pelanggan, hanya saja ukurannya lebih kecil. Jadi dari MDF, kable saluran pelanggan akan dibagi-bagi dalam kelompok yang lebih kecil dan masing-masing kelompok kabel akan didistrubikan ke beberapa RK. Dan dari RK, kable saluran pelanggan ini akan dibagi-bagi lagi ke dalam jumlah yang lebih kecil dan terhubung ke beberapa IDF. Bentuk phisik RK adalah sebuah kotak (biasanya berwarna putih) dan banyak kita temui dipinggir-pinggir jalan.

• IDF (Intermediate Distribution Frame) : juga merupakan sebuah perangkat cross connect kabel saluran pelanggan, dengan ukuran yang lebih kecil dari MDF dan RK. Secara phisik, IDF berbentuk kotak-kotak (biasanya warna hitam) yang terpasang pada tiang-tiang telepon.
• TB (Terminal Box) : juga merupakan cross connect kabel saluran pelanggan yang menghubungkan antara kabel saluran pelanggan di dalam rumah dengan yang diluar rumah. Secara phisik, TB berbentuk kotak yang terpasang di rumah-rumah pelanggan.

• Pesawat telepon pelanggan : perangkat yang berfungsi sebagai transceiver (pengirim dan penerima) sinyal suara. Pesawat pelanggan juga dilengkapi dengan bell dan keypad DTMF yang berfungsi untuk mendial nomor pelanggan.

Wireless
System telepon wireless mulai berkembang sekitar tahun 1970-an. Sistem telepon wireless berkembang karena adanya tuntutan kebutuhan dari pengguna untuk dapat tetap melakukan pembicaraan telepon walaupun mereka sedang dalam perjalanan ataupun sedang tidak ada di rumah. Dalam perkembangannya, teknologi wireless berkembang sangat cepat, dari mulai teknologi generasi pertama (1G) seperti AMPS, kemudian berkembang ke teknologi generasi kedua (2G) seperti GSM dan CDMA, kemudian berkembang ke teknologi generasi ketiga (3G) seperti UMTS. Semua perkembangan teknologi wireless ini dicapai dalam waktu yang relative cepat. Gambar di bawah ini menunjukan arsitektur jaringan sebuah system telepon wireless, dalam hal ini dicontohkan jaringan system GSM.

Secara umum, arsitektur jaringan system telepon wireless baik itu system 1G, 2G, maupun 3G, terdiri dari 3 kelompok network element, yaitu Mobile Susbcriber atau perangkat pelanggan, network eleemnt radio, dan network element core .

• Perangkat Pelanggan : adalah element jaringan system wireless yang terdapat di sisi pelanggan. Dalam system GSM perangkat pelanggan disebut dengan MS (Mbobile Subscriber) dan dalam system 3G disebut dengan UE (User Equipment). Ciri khas perangkat pelangganpada system wireless ialah ia bersifat protable (dapat dibawa kemana-mana) dan dilengkapi dengan kartu pelanggan (sim card) sebagai kartu identitas pelanggan. Sedangkan fungsinya relatif sama dengan perangkat pelanggan pada system wireline (fungsi tranceiver sinyal informasi berupa suara/multimedia dan dilengkapi dengan bell dan keypad DTMF.

• Network Element Radio : adalah element jaringan yang menghubungkan perangkat pelanggan dengan network element core yang merupakan network element utama system. Fungsi utama network element radio adalah melakukan fungsi-fungsi mobile management, yaitu melayani dan mensupport pelanggan-pelanggan yang selalu bergerak agar tetap dapat terhubung dengan system jaringan. Fugsi lainnya ialah melakukan fungsi-fungsi radio resource management yaitu mengatur kebutuhan resource di sisi radio akses network yang bertujuan agar setiap permintaan hubungan dari pelanggan dapat dilayani.

• Network element core : adalah perangkat-perangkat yang melakukan fungsi-fungsi penyambungan hubungan (switching dan routing). Dalam perkembangannya, network element core akan dilengkapi dengan network element - network element VAS (Value Added Service) yang fungsinya untuk mensupport sebuah hubungan dalam rangka diversivikasi service, seperti SMSC (untuk SMS), MMSC (untuk MMS), IVR (untuk voice recording), IN (untuk billing online dan service-service IN lain seperti televoting, VPN, dll), network element RBT (untuk service Ring Back Tone), dll.

Wireline
Network Element Jaringan Pelanggan dihubungkan ke network element core enggan menggunakan saluran kabel. Network element yang ada di pelanggan dan network element core adalah network element yang fungsinya sebagai tempat cross conect saluran kabel pelanggan yang fungsinya relavie lebih sederhana

Wireless
Network Element Jaringan
Ciri khasnya adalah digunakannya network element radio akses yang fungsinya untuk menghubungkan pelanggan yang terus begerak (berpindah-pindah tempat) dengan network element core. Dalam hal ini pelanggan akan dihubungkan ke system jaringan dengan menggunakan media transmisi gelombang elektromagnetik. Jadi tidak menggunakan kabel seperti pada system wireline.
Perangkat Pelanggan

Wireline
Perangkat Pelanggan
Tidak dilengkapi dengan SIM card. Proces pergantian nomor identitas pelanggan dilakukan dengan merubah terminasi saluran kabel yang terhubung dengan pesawat pelanggan di rumah, hal ini dapat dilakukan dari titik-titik cross connect saluran kabel seperti di IDF, RK, ataupun MDF.

Wireless
Perangkat pelanggan dihubungkan ke system jaringan wireline dengan menggunakan kabel (saluran fisik), sehigga tidak dapat dibawa kemana-mana. Dilengkapi dengan smard chip yang berfungsi sebagai SIM (Subscriber Identity Module) card yang merupakan kartu identitas pelanggan. Dengan SIM card proses pergantian nomor pelanggan dapat dilakukan dengan lebih mudah yaitu dengan hanya mengganti SIM card yang digunakan pelanggan.Perangkat pelanggan dihubungkan ke system jaringan wireless dengan menggunakan gelombang elektromagnetik (saluran non fisik), sehigga dapat dibawa kemana-mana (mobile).


Wireline
Tingkat Keamanan
Pembicaraan pelanggan sangat mudah untuk disadap, hal ini karena media kabel yang digunakan. Hanya dengan memparalel perangkat lain ke saluran kabel pelanggan, seseorang sudah dapat mendengarkan semua isi pembicaraan pelanggan

Wireless
Tingkat Keamanan
Relatif lebih aman. Ada proces authentikasi yang akan melakukan proces filtering yang menentukan pelanggan yang boleh terhubung dengan system jaringan dan boleh melakukan call. Ada proces encrypsi yang akan melakukan proces penyandian terhadap informasi yang dikirim/diterima oleh perangkat pelanggan. Sehingga isi pembicaraan

1 komentar:

  1. mf mbk, Wireless atau dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel, tetapi terkadang saat penggunaanya sering terjadi data yg dikirim tidak lengkap dan bahkan tidak sampai, tolong berikan penjelasan mengapa hal itu bisa terjadi dan apa yg menyebabkannya?

    BalasHapus